Ganja merupakan salah satu obbat psikotropika dengan kandungan 60 zat kanabinoid aktif yang ada di dalamnya. Ganja ini sangat berbahaya jika dikonsumsi oleh ibu hamil, karena akan berdampak buruk pada janinnya. Sebenarnya tidak hanya ibu hamil, ganja juga berdampak buruk bagi siapapun yang mengonsumsinya.
Ganja merupakan obat pereda nyeri dan mengobati depresi. Namun sebagi salah satu obat psikotropika jelas ini masuk pada salah satu jenis narkoba yang sangat dilarang. Jika mengonsumsi secara berlebihan dapat mengakibatkan kematian. Bahaya ganja bagi ibu hamil adalah sebagai berikut:
- Keguguran
Apa yang dikonsumsi oleh sang Ibu juga akan dikonsumsi oleh janin. Sifatnya yang keras dapat berakibat fatal yakni melepasnya janin dari plasentanya atau keguguran. Tidak hanya keguguran tetapi juga menimbulkan masalah psikis karena harus kehilangan calon bayinya.
- Gangguan Psikologis dan Metabolisme
Ibu hamil yang mengonsumsi ganja akan membuat melambatnya daya fikir bahkan bisa menjad gila. Zat berbahaya dalam ganja akan mengganggu tumbuh kembang janin dan juga sistem metabolisme sang ibu, seperti menyerang sisitem pencernaan.
- Bayi Lahir Prematur dan Idiot
Ternyata ganja juga dapat menembus plasenta yang membuat terganggunya perkembagan otak si janin, hingga beresiko lahir idiot. Tidak hanya itu, bayi yang tidak kuat juga akan lahir sebelum waktunya atau prematur.
- Keracunana pada Bayi dan Kecacatan
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, zat berbahaya yang juga masuk pada saluran makan janin dapat membuatnya keracunan hingga terjadi keguguran. Tidak hanya itu, kalaupun hidup zat tersebut akan berpengaruh pada tumbuh kembangnya hingga beresiko bayi lahir secara tidak normal atau cacat.
- Gangguan Paru-paru
Bahaya ganja bagi ibu hamil yang selanjutnya adalah gangguan paru-paru. Hal ini juga berdampak bagi janinnya.
Demikian itulah bahaya ganja yang dikonsumsi oleh ibi hamil. Pada hakikatnya, jauhilah tanaman ataupun obat tersebut karena banyak sekali resiko yang akan ditanggungnya. Ibu hamil memang kerap mengalami depresi namun bukan berarti harus mengonsumsi ganja, hanya saja perlu istirahat dan pola makan yang teratur.