Umum

Batako Pengganti Batu Bata Merah Lebih Efisien

February 26, 2019

Tentu untuk anda yang sudah biasa berkecimpung dengan pembangunan sudah tidak awam dengan material satu ini, dimana anda sering sekali menggunakan material ini untuk mengganti penggunaan batu bata merah. Batako inilah material yang kami maksud, dimana bata ini sering disebut dengan bata beton yang memiliki ciri tersenidiri dan juga kelebihan kekurangan bila dibandingkan dengan bata merah.

Agar lebih jelas dalam mengenal bata ini, berikut ini akan kami jelaskan secara tuntas agar anda paham dan mengerti kenapa material ini banyak digunakan masyarakat.

Pengertian Bata Beton

Bata beton ini merupakan material bangunan untuk menyusun sebuah dinding, dimana material ini memiliki kesamaan dengan paving block yang biasa digunakan untuk lantai halaman depan rumah atau belakang. Bata beton ini juga sering disebut dengan bataton oleh para masyarakat di bidang teknik, dimana bata ini dibuat dengan menggunakan bahan seperti pasir, semen, kericak dan juga air. Semua bahan tersebut dicampur dengan perbandingan tertentu, yang kemudian dimasukkan pada sebuah cetakan dan dilanjutkan ke proses pemadatan. Berbeda dengan bata merah yang harus dibakaratau dioven untuk melakukan finishing, bata beton ini hanya perlu dikeraskan dengan cara didiamkan di tempat yang lembab. Selama bata ini tidak terkena mata hari secara langsung, dan juga terhindar dari paparan hujan maka bata bisa mengeras dengan baik.

Berikut ini beberapa kesimpulan yang bisa dipilah-pilah yang merupakan pengertian bata beton menurut pakar teknik.

  1. Bata beton merupakan batu cetak yang memiliki lubang atau hollow block, dimana bata jenis ini memiliki sifat menghantarkan panas yang baik bila dibanding dengan bata padat lainnya. Ada beberapa keunggulan yang menjadikan bata beton ini banyak diminati masyarakat, yakni bobotnya yang hanya seper tiga dari batu bata. Selain itu, bata ini bila ditumpuk dengan jumlah yang sama maka akan lebih cepat selesai dan kekuatannya pun bisa dibuktikan.
  2. Batu bata jenis ini sangat cocok untuk digunakan sebagai material dinding rumah daerah perkotaan, dengan sifatnya yang kedap suara maka privasi akan lebih terjaga dari orang luar.
  3. Selain hollow block, batu bata beton ini juga memiliki jenis solid atau tidak berlubang. Dimana ukurannya juga bermacam-macam sesuai dengan kebutuhan penggunanya.
  4. Bapak Supriadi menjelaska bahwa bata beton ini semacam batu yang dicetak dengan mencampurkan bahan mulai dari tras, kapur dan juga air, namun bisa juga menggunakan semen, kapur, pasir dan juga air. Pencetakan dalam bentuk pollen atau lekat, yang kemudian dimasukkan kedalam cetakan dengan ukuran tertentu.
  5. Menurut PUBBI atau Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia tahun 1982 pasal 6, bata beton ini merupakan bata yang dibuat denganc ara dicetak dan pemeliharaannya di ruangan bersuhu lembab.
  6. Menurut Standar Negara Indonesia nomor 03-0349-1989, concrete block atau batu cetak beton ini merupakan komponen bangunan yang terbuat dari campuran semen atau pozolan, pasir, air serta tambahan campuran lainnya. Pencetakan batu dilakukan sedemikian rupa, hingga memenuhi standar untuk pembangunan dinding.
  7. Frick Heinz serta Koesmartadi mengungkapkan bahwa bata beton ini buat tanpa melalui proses pembakaran, melainkan dengan cara dipadatkan di sebuah cetakan.

Dari beberapa penjelasan diatas kita bisa mengambil kesimpulan bahwa, bata beton ini merupakan batu-batuan yang pengerasannya tidak melalui dibakar melainkan pemadatan.

Berdasarkan pada bahan baku pembuatannya, bata beton ini dibagi menjadi dua jenis yakni bata trasas dan juga bata semen.

pexels.com
  • Bata beton trass

Bata beton ini dibuat dengan mencampurkan trass, batu kapur dan juga air, karena campuran inilah kenapa bata beton ini dinamakan bata beton trass. Trass merupakan jenis tanah yang berasal dari batu batu gunung berapi dengan ciri berwarna putih atau kecoklatan. Ukuran umum bata beton ini memiliki panjang 20 cm sampai 30 cm, tebal 8 cm sampai 10 cm dan tinggi 14 cm sampai 18 cm.

  • Bata semen

Sesuai dengan namanya, bata semen ini dibuat dengan memanfaatkan semen untuk bahan perekatnya. Umumnya cetakan bata jenis ini memiliki 2 hingga 3 lubang di bagianya, dimana pada lubang itu akan dimasukkan adukan pengukat untuk memperkuat bata. Selain disebut dengan bata semen, bata beton ini juga sering disebut dengan bata press. Proses press ini juga dibandingkan dengan dua jenis, yakni press maual dan juga press mesin. Umumnya ukuran bata semen ini yang beredar di pasaran memiliki ukuran panjang 36 cm sampai 40 cm, tinggi 18 cm sampai 20 cm dan ketebalan 8 cm sampai 10 cm.

Itulah jenis-jenis dari bata beton yang bisa anda ketahui, mungkin seiring berkembangnya waktu akan ada jenis baru yang akan muncul di pasaran. Agar anda lebih mengetahui apa dan bagaimana bata ini muncul dan mulai digunakan, tentu hal ini sangat ada keterkaitannya dengan bata biasa atau bata merah. Nah, agar anda semakin jelas berikut ini akan kami sampaikan asal usul dari bata beton ini.

Asal Usul Bata Bata Dan Bata beton

Pertama kali dibuat adalah bata merah, dimana pembuatan bata ini diketahui sejak 8000 SM. Hal ini diketahui karena telah ditemukannya reruntuhan bangunan di masa peradaban Babilonia, diperkirakan bahan pada bangunan itu dibuat pada 4000 SM. Akhirnya penggunaan bata merah untuk material bangunan meluas, dan seluruh dunia mulai menggunakan bata merah ini sebagai material pembangunannya. Sedangkan di Indonesia sendiri, bata merah ini sudah dikenal sejak nenek moyang kita. Penggunaan ini dibuktikan dari banyaknya candi-candi yang bahan dasarnya dari bata, yang banyak ditemukan di wilayah Jawa Timur yang merupakan wilayah Majapahit.

Sampai saat ini belum ada catatan yang jelas mengenai batu bata merah ini masuk ke Indonesia, hanya perkiraan batu bata ini diketahui dari para pedagang India, Tiongkok dan Gujarat yang dulu berada di Indonesia.

Sedangkan concrete block atau bata beton sendiri juga banyak menyimpan cerita, dimana cikal bakal bata beton ini sudah diperkirakan ada sejak awal abad 1 SM. Dulu bangsa Romawi mengugnakan beton ini sebagai bahan bangunan mereka, dimana beton ini terbuat dari campuran kapur, pasir, abu vulkanik, kerikil dan juga air. Hal ini ditemukan pada bangunan bersejarah Pantheon dan juga Colosseum.

Di masa moder saat ini beton ini pertama digunakan untuk membangun rumah di tahun 1837, tepatnya di Staten Island, Amerika Serikat. Pembangunan ini diperkuat karena sudah ditemukannya semen di tahun 1824 di Portland Inggris, oleh sebuah perusahaan Fear Stone Manufacturing, Co. Setelah material ini mulai banyak digunakan, barulah di Chicago mulai memproduksi bata beton dengan potongan dekoratif pada tahun 1868. Mulai tahun ini juga, mulai proses pemroduksian secara masal dengan adanya mesin dan sudah diperkenalkan ke seluruh negara di dunia.

Sedangkan di Indonesia sendiri, bata beton ini juga mulai dikenalkan di akhir tahun 1980 an sebagai material alternatif pengganti bata merah.

pexels.com

Proses Pembuatan Batu Bata Dan Bata beton

Batu Bata

Tentu kita sudah tahu bahwa ada dua metode yang bisa dilakukan untuk membuat bata ini, yakni secara manual dan juga menggunakan mesin. Meskipun saat ini sudah banyak produsen yang membuat bata beton ini menggunakan mesin, namun masih ada pula masyarakat yang membuat sendiri bata ini secara manual. Agar anda paham bagaimana proses pembuatan bata ini, berikut ini penjelasannya:

  1. Hal pertama yang harus dilakukan adalah menghaluskan tanah liat menggunakan cangkul dan diguyur dengan air, tujuannya agar tanah bisa benar-benar mudah dibentuk. Biasanya orang pedesaan dengan produksi kecil akan menginjak-injak tanah ini, hingga siap untuk dicetak.
  2. Sebelum dilanjutkan ke proses percetakan, tanah ini akan diberi abu di bagian atasnya dan didiamkan sesaat. Tujuannya agar bata tidak terlalu lembek, dan tidak akan lengket ketika sudah kering nanti.
  3. Setelah proses percetakan selesai, bata dibiarkan mengering di dalam ruangan atau di bawah gubuk. Usahakan untuk tidak terkena paparan matahari langsung dan kehujanan, biasanya pada tahap ini akan membutuhkan waktu sampai dengan 1 minggu. Setelah bata kering maka bisa dilanjutkan ke proses selanjutnya, proses ini adalah proses pembakaran.
  4. Proses selanjutnya adalah proses pembakaran, dimana pada proses ini ada dua cara yang bisa dilakukan yakni pembakaran melalui oven atau terbuka. Bila di pedesaan, proses pembakaran ini akan dilakukan penataan pada bata hingga menjulang tinggi. Bagian dasarnya akan ada lubang yang digunakan untuk memasukkan kayu dan sekam padi, proses ini akan memakan waktu kurang lebih 5 hingga 8 hari nonstop.

Begitulah cara yang dilakukan untuk membuat batu bata, yang merupakan nenek moyang dari bata beton. Berlanjut ke proses pembuatan bata beton, berikut ini cara pembuatannya.

Bata beton

Hampir sama dengan batu bata, dimana ada kelompok kecil dan industri yang juga memproduksi bata ini. Perbedaannya terletak di alat yang digunakan, dimana kelompok kecil biasanya hanya memanfaatkan alat manual untuk mengepresnya. Berikut ini cara yang bisa dilakukan.

  1. Sebelum anda memulai untuk membuat bata beton ini, anda harus mempersiapkan bahan-bahan yang diperlukan. Bahan ini meliputi pasir, semen dan juga air dengan perbandingan pasir : semen 7 : 1. Namun ada juga yang menggunakan perbandingan hingga 12 : 1, tergantung kualitas yang akan dihasilkan nantinya.
  2. Campurkan dari bahan dengan perbandingan diatas kemudian diaduk, sembari diaduk percikkan air hingga adonan rata. Untuk memastikan campuran siap digunakan, campuran tidak akan pecah saat diaduk dan bisa dilanjutkan ke proses pencetakan.
  3. Bila pada industri besar, cetakan yang digunakan terbuat dari besi yang dipres menggunakan alat. Maka cara manual menggunakan kayu, yang menggunakan lempeng pengikat dan menggunakan baut untuk mengepressnya. Siapkan alat pencetak, kemudian masukkan adonan kedalam alat pencetak. Masukkan bahan sedikit demi sedikit, kemudian padatkan bahan dan tambahkan lagi hingga benar-benar padat. Lempeng besi yang mengikat bisa anda kencangkan menggunakan baut, dan diamkan beberapa saat sebelum dilepas.
  4. Pindahkan adonan yang berada dalam cetakan ke tempat pengeringan, usahakan tempat pengeringan tidak terkena matahari langsung ataupun hujan. Cara melepaskan cetakan cukup mudah, cukup ketik-ketuk bagian atasnya dan tarik cetakan perlahan.

Proses pengeringan biasanya hanya membutuhkan waktu 1 hari, terantung dengan suhu di sekitar. Jangan lupa untuk memercikkan air setiap pagi ke atas bata beton, agar bata cepat mengeras dan tidak pecah karena terlalu kering dan kekurangan air.

Setelah anda mengetahui proses pembuatan dari batu bata dan juga bata beton, maka anda perlu mengetahui kelebihan dan kekurangan dari bata beton ini. Meskipun bata beton ini banyak digunakan masyarakat, namun bata ini juga tak luput dari kekurangan. Berikut ini penjelasannya.

pexels.com

Kelebihan Dan Kekurangan Bata beton

Kelebihan bata beton

  1. Ukuran

Bila melihat dari ukruannya, bata beton ini memiliki ukuran yang lebih rapi dan sama antara bata satu dengan lainnya. Hal ini karena proses pembuatannya mengugnakan cetakan, sehingga ukuran bisa serasi. Untuk memotongnya juga bisa sangat rapi, berbeda dengan bata merah yang agak sulit untuk membuat potongan yang rapi.

Bata beton ini juga memiliki ukuran yang cukup besar, sehingga dengan jumlah yang sama dengan batu bata maka hasilnya lebih cepat bata beton. Tentu waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan bangunan juga akan lebih cepat, karena ukurannya yang cukup besar.

  1. Kedap air

Bata beton ini lebih kedap air bila dibandingkan dengan batu bata, sehingga air hujan yang menerpa akan sukar untuk bisa masuk ke dalam rumah.

  1. Ringan

Untuk bobotnya sendiri, bata beton ini lebih ringan karena terdapat rongga di bagian tengahnya. Sehingga bata beton ini sangat cocok bila digunakan untuk membangun rumah dua lantai, atau banguanan lain yang memiliki struktur kolom.

  1. Tak perlu direndam

Berbeda dengan batu bata, dimana perlu perendaman sebelum digunakan. Bata beton ini tidak memrlukan hal itu, sehingga waktu pengerjaan bisa lebih cepat dan kualitas bata beton tetap kuat.

pexels.com

Kekurangan bata beton

  1. Rawan retak

Rongga yang ada di bata beton juga sangat rawan mengalami retak, meskipun retak yang dialami hanya sebesar rambut. Hal ini bisa terjadi bila di dalam rongga bata beton tidak terisi dengan penuh menggunakan semen untuk merekatkannya, sehingga bata kurang begitu kuat menempel dengan bata lainnya.

  1. Kekuatan

Bila untuk bangunan satu lantai, kekutan bata beton ini kalah dibanding dengan batu bata. Karena dinding menjadi elemen utama yang menguatkan bangunan, dan tatanan bata merah tetap menang bila untuk bangunan satu lantai ini.

  1. Panas

Bata beton ini sangat kuat dalam menyerap panas, sehingga di cuaca siang hari yang panas maka penghuni akan tetap merasakan panas dari luar meskipun tidak secara langsung.

  1. Proses kering lama

Memang batako ini tidak mudah menyerap air masuk kedalam dinding, namun bila bata beton ini sampai basah maka membutuhkan waktu yang sangat lama sampai bata benar-benar kering.

Setelah melihat kekurangan dan kelebihan dari bata beton ini, tentu anda bisa memastikan untuk menggunakan bata jenis apa. Bila anda hanya ingin membangun rumah dengan satu lantai, kami menyarankan anda untuk menggunakan bata merah. Anda bisa dengan mudah mendapatkannya dari orang yang jual bata merah, atau anda bisa membuatnya sendiri dengan cara yang sudah kami bagikan diatas. Demikian artikel kali ini, semoga artikel diatas bisa membantu anda untuk menemukan informasi.