Masjid menjadi salah satu tempat ibadah bagi umat muslim, tidak hanya sekedar tempat akan sangat bermkana dalam sesuai dengan kaidahnya. Sesuai dalam kisah Nabi Muhammad SAW pada saat beliau hijrah dari Mekah ke Madinah, dalam perjalanannya mendirikan masjid Quba dan beliau juga membangun masjid Nabawi.
Masjid ketika zaman Nabi tentunya jauh berbeda dengan masjid saat ini, zaman Nabi hanya berlantai tanah sedangkan untuk dinding dan atap terbuat dari pelepah kurma. Akan tetapi pada saat itu memiliki fungsi dan sangat banyak manfaatnya untuk kelangsungan dalam pembinaan umat masa itu.
Dalam artian lain masjid juga disebut Rumah Allah (baitullah) tidak hanya untuk ibadah mahdah saja (shalat, Dzikir), namun masjid juga memiliki fungsi yang begitu banyak pada zaman Nabi dan itu dianjurkan diantaranya sebagai tempat pendidikan, tempat perdamaian dari sengketa, menerima utusan atau tamu, sebagai tempat untuk berdakwah, tempat untuk amal sosial santunan, tempat latihan perang, tempat berlindung pada saat perang. Pada zaman Nabi masjid mampu melahirkan tokoh-tokoh yang sangat besar jasanya dalam pengembangan bidang keisalaman di seluruh dunia diantaranya Abu Bakar, Umar, Usman dan Ali.

Perkembangan Masjid Zaman Rosulullah
Pada masa Rasulullah masjid digunakan sebagai pengajaran dan pembinaan ruhiyah atau tarbiyah ruhiyah, pembinaan untuk shalat berjamaah lima waktu agar lebih terjaga keimanan umat yang banyak cobaan dan perlawanan dari kaum Quraysy.
Peran masjid tersebut juga disebutkan dalam Al-Qur’an Surat An-Nur ayat 36-37 dalam surat tersebut kita semua diperintahkan untuk selalu bertasbih dan mengingat Allah memuliakan dan menyebut namaNYA dari pagi hingga petang, jangan sampai kita di terbuai dengan urusan dunia seperti bisnis, dagang dan pekerjaan apapun yang akan membuat kita lupa akan kuasaNYA, kita diwajibkan untuk mendirikan shalat, zakat karena mereka akan ketakutan pada suatu hari dimana dunia akan diguncang hebat.

Hakekat Masjid
Selain itu masjid sebagai salah satu tempat untuk siraman rohani atau speritual dari umat islam dalam mengatasi kebimbangan, galau dan bahkan ketika ada masalah yang besar menimpanya. kumandang suara adzan dari muadzin sebaga tanda atau kabar untuk muslim segera beranjak untuk mengambil air wudlu, dan diperintahkan juga untuk menjawab setiap kalimah adzan sedang berkumandang.
Langkah juga sebagai sarana pendidikan disiplin untuk selalu patuh tepat waktu dalam segala aktifitas, sedangkan kewajiban sholat lima waktu untuk kita agar selalu ingat Allah meskipun dalam keadaan sibuk bekerja atau beraktifitas mengejar dunia seperti dalam Al-qur’an Surat Thaha ayat 14: “jika kita selalu ingat Allah maka itu sarana yang terbaik mendapatkan ketenangan jiwa dan pikiran”. Maka dari itu masjid menjadi tempat yang sangat tepat menghilangkan keraguan dan kegaluan yang kita alami. Jaman now orang berjuang untuk mendapatkan ketenangan bahkan berbagai alternatif dilakukan agar lebih bahagia, akan tetapi tempat yang dituju bukan masjid justru tempat wisata dan berbagai macam hiburan dunia, sedangkan Allah sudah menjanjkan ketenangan itu didalam masjid.

Peran Masjid
Selain untuk sarana mendekatkan diri kepada Allah masjid juga berperan atau bisa diguakan untuk pendidikan dan pengajaran, pada zaman Rasulullah masjid sebagai salah satu pusat aktifitas kehidupan umat, di masjid tersebut diberikan pelatihan dakwah dan selanjutnya dikirim ke pelosok daerah untuk menyebarkan ajaran yang sudah disampaikan di masjid. Masjid pada saat itu juga untuk mengajarkan puisi-puisi ruhiyah atau keimanan yang mengagungkan nama Allah dan Rasulallah hingga lahirlah penyair yang hebat Hasan Bin Tsabit tidak heran jika zaman dahulu masjid begitu krusial perannya.
Meskipun sepeninggal Rasulullah para sahabat meneruskan perjuangan beliau dengan tetap mengfungiskan masjid sebagai pusat perkembangan ilmu-ilmu islam. Untuk saat ini yang masjid besar yang menjalankan aktifitas pendidikan dan pengajaran islam seperti Universitas Al-azar Kairo, sebelum berkembang besar seperti saat ini perjalanan awal Universitas tersebut dari masjid Al-Azar yang didirikan pada masa Fatimiyah. Pada masa Nabi itu juga dilakukan di masjid Nabawi sebagai kegiatan sosial, ddengan dibangun beberapa tenda sebagai tempat memberikan santuanan kebutuhan pangan kepada orang-orang tidak mampu.

Perkembangan Masjid Era Modern
Semakin majunya teknologi perkembangan masjid saat ini kian baik, sejumlah arsitektur masjid saat ini membangun masjid dengan sangat megah, salah satu arsitek yang terkenal dari Kairo, Mesir Amru bin Ash yang membangun masjid Fustat salah satu masjid dalam sejarah perkembangan islam. Masjid tersebut juga sebagai salah satu masjid Jami dan diperkenalkan mimbar sebagai khatib pada hari Jumat, dibangun juga maqshurah atau disebut dengan dinding pembatas atara imam dan makmum, pembangunan menara sebagai tempat dikumandangkan adzan dan mirab sebagai tempat imam.
Sedangkan menurut Hosein terkait jenis model masjid yang menggunakan bentuk bangunan dengan berlawanan dari budaya Arab seperti arsitek gereja dan berbagai pengaruh dari arsitek Romawi dengan mengkolaborasikan desain asli ciri khas islam, menurutnya tidak akan mempengaruhi budaya Arab didalam masjid. Dengan pengembangan masjid di Kairo dengan berbagai menara menjulang tinggi pada masa Bani Abbasiyah, namun menara masjid berpengaruh di Afrika Utara terhadap menara lonceng pada masa Byzantium.
Berbagai macam bangunan masjid semakin berkembang sesuai dengan budaya lokal dari daerah masing-masing hal tersebut ditunjukkan ketika memasuki negara Mesir, Iran dan Turki sudah berbeda desainnya. Akan berbeda ketika di India mayoritas tidak menggunakan menara karena tidak sesuai dengan budaya di negara tersebut.
Perkembangan Masjid Di Indonesia
Masjid di Indonesia bisa dibilang sangat banyak desainnya, masjid yang terkenal di Tanah Air salah satunya Masjid Kudus yang menggunakan menara sebagai wujud perjuangan dari masyarakat muslim dan tradisi pra-islam. Desain dari menara masjid kudus lebih ke Model Candi lebih detailnya ke Candi Singasari. Bahkan menara tersebut sebagai pengingat pada penunggu karang atau sebagai menumen salah satu yang menjaga situs atau disebut tempat dari ruh yang memberikan perlindungan dan sebagai pengingat dalam budaya Hindu.
Sedangkan pembangunan masjid dalam sejarah islam masjid didirikan dari panglima perang yang berada di tengah lingkungan masyarakat, dekat rumah panglima dan sejumlah tempat berkumpulnya banyak orang pada masa salah satu tempat strategis tempat musyawarah. Masuknya islam di Indoneisa dari sektor perdagangan dan disebarkan para tokoh agama dengan membangun masjid dimana dia berdakwah salah satunya panglima perang juga ikut andil dalam perkembangan islam di Indonesia.
Selain menjadi tempat ibadah masjid di Indonesia juga sebagai keharusan dari sebuah kerajaan islam, banyak tempat seperti alun-alun disampingnya pasti ada masjid, di keraton yang ada di Indonesia berdiri masjid kokoh dengan keunikan desainnya. Bahkan setiap panglima atau adipati dilingkungannya mendirikan masjid sebagai bukti perjalanan sejarahnya. Demikian artikel pada zaman Rasulullah hingga saat ini, waullahu a’lam bi showab, jazakumullah khairan. Oh iya, bagi Anda yang ingin sedekah karpet untuk masjid, bisa mengunjungi jual karpet masjid. In syaa Allah nemu yang pas. 🙂